Friday, June 27, 2014

Simulasi Trafic Light

Nama Kelompok:
  • Chitra Meidhantie Utami ( 131421054 )
  • Febrisia Swantika ( 131421043)
  • Hendra Lingga (131421037)
  • Ploren Peronika P. (131421038)



Pendahuluan:

Dikarenakan dewasa ini pengguna jalan meningkat dengan pesat, baik pengendara sepeda morot maupun mengendara mobil. Dengan banyaknya kendaraan yang melintas diperlukan suatu peraturan di sebuah persimpangan baik, pertigaan, maupun perempatan. Pengaturan  ini biasanya dibantu dengan trafic light yang dipasang di persimpangan tersebut. Pemasangan trafic light tersebut diharapkan agar mempermudah pengendara motor untuk memanejemen waktu, agar tidak terjadi kemacetan.Trafic light juga dapat berfungsi untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan juga keadaan yang tidak menentu

Untuk membuat trafic light ini kita membutuhkan beberapa alat dan software yang berguna untuk mempermuah kita untuk melakukan sebuah simulasi. Dimana sistem simulasi ini nantinya menggunakan bantuan salah satu software, yakni software microsoft visual basic 6.0


Tujuan:
  1. Merancang dan membuat alat untuk dapat bisa mengetahui cara kerja trafic light.
  2. dapat mengetahui pemodelan software simulasi sebelum membuat software dan hardware nyata yang sebenarnya.
  3. Sebagai hasil project tugas perkuliahan khususnya pelajaran "Teknik Pemodelan dan Simulasi" yang dimana pelajaran ini dibimbing langsung oleh Bapak Drs. Dahlan Sitompul, M.Eng
Manfaat
  1. Dengan adanya software simulasi ini akan dapat mempermudah pembuatan hardware dan software sebenarnya.
  2. memperoleh pengetahuan tentang software simulasi dan cara kerja trafic light

Thursday, June 26, 2014

Teknik Pemodelan dan Simulasi Antrian Teller Bank

Teknik Pemodelan dan Simulasi Antrian Teller Bank

RYAN DHIKA PRIYATNA  - 131421064
ADLI ABDILLAH NABABAN   - 131421065
MUHAMMAD FAHRIZA S   - 131421048
Dosen Pebimbing: Dahlan Sitompul

Simulasi sistem antrian pelayanan teller bank yang dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 2008. Dimana dalam simulasi ini menggunakan disiplin pelayanan “First-In First-Out (FIFO)” dengan struktur antrian “Multi Channel Single Phase”.


Disiplin antri adalah aturan keputusan yang menjelaskan cara melayani pengantri. Menurut Siagian (1987), ada 5 bentuk disiplin pelayanan yang biasa digunakan, yaitu:

1.     First-Come First-Served (FCFS) atau First-In First-Out (FIFO) artinya, lebih dulu datang (sampai), lebih dulu dilayani (keluar). Misalnya, antrian pada loket pembelian tiket bioskop.
2.     Last-Come First-Served (LCFS) atau Last-In First-Out (LIFO) artinya, yang tiba terakhir yang lebih dulu keluar. Misalnya, sistem antrian dalam elevator untuk lantai yang sama.
3.     Service In Random Order (SIRO) artinya, panggilan didasarkan pada peluang secara random, tidak soal siapa yang lebih dulu tiba.
4.     Priority Service (PS) artinya, prioritas pelayanan diberikan kepada pelanggan yang mempunyai prioritas lebih tinggi dibandingkan dengan pelanggan yang mempunyai prioritas lebih rendah, meskipun yang terakhir ini kemungkinan sudah lebih dahulu tiba dalam garis tunggu. Kejadian seperti ini kemungkinan disebabkan oleh beberapa hal, misalnya seseorang yang dalam keadaan penyakit lebih berat dibanding dengan orang lain dalam suatu tempat praktek dokter.

Ada 4 model struktur antrian dasar yang umum terjadi dalam seluruh sistem antrian, yaitu:
1.     Single Channel – Single Phase artinya, hanya ada satu jalur yang memasuki sistem pelayanan atau ada satu fasilitas pelayanan. Single Phase berarti hanya ada satu pelayanan.
2.     Single Channel – Multi Phase artinya, ada dua atau lebih pelayanan yang dilaksanakan secara berurutan (dalam phase-phase).
3.     Multi Channel – Single Phase artinya, terjadi kapan saja dimana ada dua atau lebih fasilitas pelayanan dialiri oleh antrian tunggal, sebagai contoh model ini adalah antrian pada teller sebuah bank.
4.     Multi Channel – Multi Phase artinya, setiap sistem-sistem mempunyai beberapa fasilitas pelayanan pada setiap tahapnya. Sebagai contoh, herregistrasi para mahasiswa di universitas, pelayanan kepada pasien di rumah sakit mulai dari pendaftaran, diagnosa, penyembuhan, sampai pembayaran.

Tampilan atau screenshot dari aplikasi simulasi sistem antrian teller bank tersebut adalah seperti pada gambar di bawah ini.






Untuk Source Code, Program, dan PPT bisa di downlad disini !!!



Tuesday, June 24, 2014

Project Akhir TPS Oleh Kelompok ATST

TEKNIK PEMODELAN DAN SIMULASI
PEMANGGILAN DOKTER DI KLINIK
MENGGUNAKAN ISIS

Disusun oleh:
Satriyo Wibowo - 131421056
Ade Rizka - 131421057
Teuku Ighfar Hajar - 131421063
Tika Puspita Sari – 131421066
Dosen Pebimbing: Dahlan Sitompul

Ini merupakan suatu simulasi alat yang terdapat di masing-masing kamar pasien. Alat ini dapat ditekan, dan akan menyala indikator di ruang dokter/perawat yang menyatakan bahwa pasien yang menekan tombol dikamar tersebut memanggil atau sedang butuh bantuan.

Untuk File PPT dan Programnya, silahkan download disini!

Teknik Pemodelan Dan Simulasi Program Aplikasi Konversi Bilangan



TEKNIK PEMODELAN DAN SIMULASI


“PROGRAM APLIKASI  KONVERSI BILANGAN DENGAN PROGRAM VISUAL BASIC 6.0”

OLEH:

DWI AGUSTIN SYAFRININGSIH                                (131421059)
WINDA PERMATA SARI                                                (131421068)
DIMAS HARDI MULYA                                                  (131421069)




PROGRAM STUDI EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014

***


KATA PENGANTAR

                                                                                                                
Puji dan syukur penulis kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala rahmat dan berkat-Nya sehingga kami dapat  menyelesaikan Project Akhir Teknik Pemodelan dan Simulasi yang berjudul “PROGRAM APLIKASI  KONVERSI BILANGAN DENGAN PROGRAM VISUAL BASIC 6.0”
Selama dalam penyusunan makalah ini, kami banyak menemukan kesulitan baik secara  material maupun mental, namun berkat & bantuan dari berbagai pihak dengan penuh kesabaran & perjuangan, akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari  sepenuhnya bahwa dalam makalah ini belum membuat sebuah kontribusi yang berguna dan masih jauh dari kesempurnaan, walaupun  demikian, kami telah  berusaha semaksimal  mungkin  untuk  mendekati  kebenarannya. Untuk itu, saran & kritik yang sifatnya membangun  sangat kami  harapkan demi kesempurnaan penulisan ini, Akhirnya saya berharap  semoga mkalah ini dapat bermanfaat untuk semua.



                                                                                                             Hormat Kami

                                                                                                                P e n u l i s


                                                                     ***


                                                        BAB II 
                                               PEMBAHASAN

2.1.    Teori Bilangan
Bilangan dibagi menjadi 4 yaitu:
1.        Bilangan desimal adalah bilangan yang menggunakan 10 angka mulai 0 sampai 9. Bilangan desimal disebut juga bilangan berbasis 10.
2.        Bilangan biner adalah bilangan yang hanya menggunakan 2 angka, yaitu 0 dan 1. Bilangan biner disebut juga bilangan berbasis 2.  
3.        Bilangan oktal adalah bilangan yang menggunakan angka 0 sampai 7. Bilangan oktal disebut juga bilangan berbasis 8.
4.        Bilangan heksadesimal adalah bilangan yang menggunakan 16 buah simbol, mulai dari 0 sampai 9, kemudian dilanjut dari A sampai F. Jadi, angka A sampai F merupakan simbol untuk 10 sampai 15.  Bilangan heksadesimal disebut juga bilangan  berbasis 16.

2.2.    Konversi Bilangan
Konversi bilangan adalah suatu proses perubahan  suatu bilangan dengan basis  tertentu menjadi bilangan dengan basis yang lain.
Misalnya:
-     Konversi bilangan  desimal ke biner
-     Konversi bilangan  biner ke 0ktal
-     Konversi bilangan  0ktal ke Heksadesimal
-     Dll
2.2.1.      Konversi dari bilangan Desimal
a.        Konversi bilangan Desimal ke Biner
Yaitu dengan cara membagi bilangan desimal dengan 2 kemudian diambil sisa pembagiannya.
Contoh:
 67(10) = …….(2)


Langkah - Langkah :
1.   Pertama-tama kita bagi 67 dengan 2, didapat bilangan bulat hasil bagi adalah 33 dengan sisa hasil bagi adalah 1, atau dengan kata lain 67 = 2*33 + 1
2.   Selanjutnya bilangan bulat hasil bagi tersebut (33) kita bagi dengan 2 lagi, 33/2 = 16, sisa hasil bagi 1.
3.   Kemudian kita ulangi lagi, 16/2 = 8, sisa hasil bagi 0.
Ulangi lagi langkah tersebut sampai bilangan bulat hasil bagi sama dengan 0. Setelah itu tulis sisa hasil bagi mulai dari bawah ke atas.
Dengan demikian kita akan mendapatkan bahwa 6710 = 10000112.

b.   Konversi bilangan Desimal ke Oktal
Yaitu dengan cara membagi bilangan desimal dengan 8 kemudian diambil sisa pembagiannya.

Contoh:
 67(10) = …….(8)
Langkah - Langkah :
1.    Pertama-tama 67/8 = 8, sisa 3
2.    Lalu 8/8 = 1, sisa 0,
3.    Terakhir 1/8=0, sisa 1.
4.    Dengan demikian dari hasil perhitungan didaptkan 6710 = 1038
5.    Anda juga dapat menggunakan fungsi microsoft excel DEC2OCT() untuk konversi bilangan desimal ke oktal.
c.    Konversi bilangan Desimal ke Heksadesimal
Yaitu dengan cara membagi bilangan desimal dengan 16 kemudian diambil sisa pembagiannya.

Contoh:
67(10) = …….(16)
Langkah - Langkah :
1.    Pertama-tama 67/16 = 4, sisa 3
2.    Lalu 4/16 = 0, sisa 4,
3.    Dengan demikian dari hasil perhitungan didapatkan 67(10) = 43(16)


2.2.2.      Konversi dari bilangan Biner
a.   Konversi bilangan Biner ke Desimal
Yaitu mengalikan setiap digit dari bilangan tersebut dengan pangkat 0, 1, 2, 3,…, dst  dari basis mulai dari yang paling kanan.

Contoh :
10110(2) = …….(10)
10110(2)       =  1x24 + 0x23 + 1x22 + 1x21 + 0x20
= 16 + 0 + 4 + 2 + 0 = 22(10)
b.   Konversi bilangan Biner ke Oktal
Untuk melakukan konversi biner ke oktal dengan membuat pembagian kelompok yang terdiri dari 3 digit biner dimulai dari yang paling kanan.

Contoh:
10110(2) = ……. (8)
Langkah - Langkah :
1.         Pertama-tama bagi menjadi kelompok yang terdiri dari 3 digit biner: 10 dan 110.
2.         Kemudian konversi setiap kelompok dengan menggunakan perhitungan konversi biner ke desimal.
3.         Sehingga didapat 101102 = 268

c.    Konversi bilangan Biner ke Heksademial
Untuk melakukan konversi biner ke heksadesimal yaitu dengan membuat pembagian kelompok yang terdiri dari 4 digit biner dimulai dari yang paling kanan.

Contoh:                     
111010(2) = …….(16)
Langkah - Langkah :
1.    Pertama-tama bagi menjadi kelompok yang terdiri dari 4 digit biner: 11 dan 1010.
2.    Kemudian konversi setiap kelompok dengan menggunakan perhitungan konversi biner ke desimal.
3.    Sehingga didapat 1110102= 3A16

2.2.3.      Konversi dari bilangan Oktal
a.   Konversi bilangan Oktal ke Desimal
Yaitu dengan cara mengalikan digit dengan pangkat dari bilangan 8.

Contoh :
365(8)           = …….(10)
365(8)           = (3 x 82)10 + (6 x 81)10 + (5 x 80)10
                        = 192 + 48 + 5 (10)
                        = 245 (10)
b.   Konversi bilangan Oktal ke Biner
Yaitu setiap digit oktal akan langsung dikonversi ke biner lalu hasilnya digabungkan.

Contoh:
54(8) = …….(2)
Langkah - Langkah :
1.    Pertama-tama hitung 5(8)  = 101(2) (Lihat cara konversi dari desimal ke biner)
2.    Lalu hitung 4(8)  = 100(2)
3.    Sehingga didapat 54(8) = 101100(2)


c.    Konversi bilangan Oktal ke Hexadesimal
Yaitu dengan mengkonversi bilangan oktal ke bilangan biner, lalu dari biner di konversi lagi menjadi bilangan heksadesimal.

Contoh :
365(8) = …….(16)

Langkah - Langkah :
1.    Konversi bilangan oktal menjadi bilangan biner
365(8) = 11 110 101 (2)
angka 3, 6, dan 5 dikonversi terlebih dahulu menjadi biner.
2.    Kemudian bilangan biner tersebut dikelompokkan setiap 4 digit dimulai dari yang paling kanan
3.    Selanjutnya 4 digit biner transformasikan menjadi heksadesimal
11 110 101( 2) = F5(16)


2.2.4.      Konversi dari bilangan Heksadesimal
a.   Konversi bilangan Heksadesimal ke Desimal
Yaitu dengan mengalikan digit bilangan heksa dengan pangkat bilangan 16 dari kanan ke kiri mulai dengan pangkat 0, 1, 2, …, dst.
Contoh :
F5(16)            = …….(10)
F516             = (15 x 161)10 + (5 x 160)10
                    = 240 + 5(10)  = 245(10)
b.   Konversi bilangan Hexadesimal ke Biner
Yaitu dengan cara setiap digit heksadesimal langsung dikonversi ke biner.
Contoh :
F5(16)            = …….(2)
Langkah - Langkah :
1.    Pertama-tama hitung F16 = 11112 (F16 = 1510 = 11112, Lihat cara konversi dari desimal ke biner)
2.    Lalu hitung 516 = 01012 (harus selalu dalam 4 digit biner, bila nilai hasil konversi tidak mencapai 4 digit biner maka tambahkan angka 0 di depan hingga menjadi 4 digit biner)
3.    Kemudian didapat F516 = 111101012


c.    Konversi bilangan Hexadesimal ke Oktal
Yaitu dengan cara konversi heksadesimal ke biner terlebih dahulu lalu dari biner di konversi lagi ke oktal.
Contoh :
F5(16)            = …….(8)
Langkah - Langkah :
1.    Konversi bilangan heksadesimal menjadi bilangan biner
F516 = 1111 01012
angka F dan 5 dikonversi terlebih dahulu menjadi biner.
2.    Kemudian bilangan biner tersebut dikelompokkan setiap 3 digit dimulai dari yang paling kanan
3.    Selanjutnya 3 digit biner transformasikan menjadi oktal
11 110 101 2 = 3658







                                              ***


BAB III
APLIKASI KONVERSI BILANGAN DENGAN PROGRAM VISUAL BASIC 6.0
Langkah-langkah membuat aplikasi konversi Bilangan dengan Program Visual Basic 6.0 yaitu:
1.    Seperti biasa buatlah New Project pada software VB anda kemudian tambahkan 11 label, 2 textbox, 2 frame, 8 optionbutton, dan 3 commandbutton.
2.    Desainlah menjadi seperti gambar dibawah ini :

3.    Kemudian ketikkan kode/script/listing program dibawah ini :
Option Explicit

Private Sub command2_Click()
Text1.Text = ""
Text2.Text = ""
End Sub

Private Sub command3_Click()
End
End Sub
Private Sub command1_Click()
  If Option2.Value And Option5.Value Then Text2.Text = BinToDes(Text1.Text)
  If Option2.Value And Option6.Value Then Text2.Text = Text1.Text
  If Option2.Value And Option7.Value Then Text2.Text = BinToOk(Text1.Text)
  If Option2.Value And Option8.Value Then Text2.Text = BinToHex(Text1.Text)
  If Option1.Value And Option6.Value Then Text2.Text = DesToBin(Text1.Text)
  If Option1.Value And Option5.Value Then Text2.Text = Text1.Text
  If Option1.Value And Option7.Value Then Text2.Text = DesToOk(Text1.Text)
  If Option1.Value And Option8.Value Then Text2.Text = DesToHex(Text1.Text)
  If Option3.Value And Option6.Value Then Text2.Text = OkToBin(Text1.Text)
  If Option3.Value And Option8.Value Then Text2.Text = OkToHex(Text1.Text)
  If Option3.Value And Option5.Value Then Text2.Text = OkToDes(Text1.Text)
  If Option3.Value And Option7.Value Then Text2.Text = Text1.Text
  If Option4.Value And Option6.Value Then Text2.Text = HexToBin(Text1.Text)
  If Option4.Value And Option5.Value Then Text2.Text = HexToDes(Text1.Text)
  If Option4.Value And Option7.Value Then Text2.Text = HexToOk(Text1.Text)
  If Option4.Value And Option8.Value Then Text2.Text = Text1.Text

  With Text1
    .SelStart = 0
    .SelLength = Len(Text1.Text)
  End With
End Sub

Public Function BinToDes(ByVal NBiner As String) As Long
  Dim A         As Integer
  Dim B         As Long
  Dim Nilai    As Long
  On Error GoTo ErrorHandler
  B = 1
  For A = Len(NBiner) To 1 Step -1
    If Mid(NBiner, A, 1) = "1" Then Nilai = Nilai + B
    B = B * 2
  Next
  BinToDes = Nilai
  Exit Function
ErrorHandler:
  BinToDes = 0
End Function


Public Function DesToBin(ByVal NDesimal As Long) As String
  Dim C        As Byte
  Dim D        As Long
  Dim Nilai    As String
  On Error GoTo ErrorHandler
  D = (2 ^ 31) - 1
  While D > 0
    If NDesimal - D >= 0 Then
      NDesimal = NDesimal - D
      Nilai = Nilai & "1"
    Else
      If Val(Nilai) > 0 Then Nilai = Nilai & "0"
    End If
    D = D / 2
  Wend
  DesToBin = Nilai
  Exit Function
ErrorHandler:
  DesToBin = 0
End Function

Public Function DesToHex(ByVal NDesimal As Long) As String
  DesToHex = Hex(NDesimal)
End Function

Public Function HexToDes(ByVal NHexa As String) As Long
  Dim E         As Integer
  Dim Nilai     As Long
  Dim F         As Long
  Dim CharNilai As Byte
  On Error GoTo ErrorHandler
  For E = Len(NHexa) To 1 Step -1
    Select Case Mid(NHexa, E, 1)
      Case "0" To "9": CharNilai = CInt(Mid(NHexa, E, 1))
      Case Else: CharNilai = Asc(Mid(NHexa, E, 1)) - 55
    End Select
    Nilai = Nilai + ((16 ^ F) * CharNilai)
    F = F + 1
  Next E
  HexToDes = Nilai
  Exit Function
ErrorHandler:
  HexToDes = 0
End Function
Public Function DesToOk(ByVal NDesimal As Long) As String
  DesToOk = Oct(NDesimal)
End Function

Public Function OkToDes(ByVal NOktal As String) As Long
  Dim G          As Integer
  Dim H          As Long
  Dim Nilai      As Long
  On Error GoTo ErrorHandler
  For G = Len(NOktal) To 1 Step -1
    Nilai = Nilai + (8 ^ H) * CInt(Mid(NOktal, G, 1))
    H = H + 1
  Next G
  OkToDes = Nilai
  Exit Function
ErrorHandler:
  OkToDes = 0
End Function

Public Function BinToOk(ByVal bin As Long) As String
 BinToOk = DesToOk(BinToDes(bin))
End Function

Public Function BinToHex(ByVal NBiner As Long) As String
 BinToHex = DesToHex(BinToDes(NBiner))
End Function

Public Function OkToBin(ByVal NOktal As Double) As String
    OkToBin = DesToBin(OkToDes(NOktal))
End Function
Public Function OkToHex(ByVal NOktal As Double) As String
    OkToHex = DesToHex(OkToDes(NOktal))
End Function

Public Function HexToBin(ByVal NHexa As String) As String
    HexToBin = DesToBin(HexToDes(NHexa))
End Function
'         
Public Function HexToOk(ByVal NHexa As String) As Double
    HexToOk = DesToOk(HexToDes(NHexa))
End Function

Private Sub Form_Load()
Move (Screen.Width - Me.Width) / 2, (Screen.Height - Me.Height) / 2
  Text1.Text = ""
  Text2.Text = ""
End Sub
4.    Simpan dan Jalankan Program anda dengan menekan tombol F5, kemudian coba masukkan nilai 15 (terserah anda), kemudian pilih Desimal untuk masukan dan Biner untuk keluaran
5.    Hasilnya seperti berikut: